Tuna Daksa Tak Jadi Halangan Untuk Lihai Breakdance

Posted by on Selasa, 30 Oktober 2012

Malang - Arif Setyo Budi, seorang b-boy yang mungkin harus di beri aplous dari para rekan-rekan B-Boynya, untuk seorang hanya memiliki satu kaki dalam melalui sisa hidupnya. Kecelakaan yang mengharuskannya mengikhlaskan kaki kanannya yang harus diamputasi hingga batas paha atas.

Arif Setyo Budi, salah satu penyandang tuna daksa yang menekuni b-boy 


11 Setember 2007, dimana saat itu dia harus kehilangan kaki kanannya dalam kecelakaan kerja di salah satu pabrik plastik di Sidoarjo, karena kakinya terpotong mesin plastik. Arif mungkin adalah seorang remaja yang harus kehilangan kaki kanannya, namun dalam dirinya terdapat prinsip “Aku mungkin berbeda, namun aku bisa seperti mereka yang tidak seperti ku saat ini”. Meski hanya dengan satu kaki, tak menghalanginya untuk menekuni hobinya yang sudah sekitar tujuh tahun. B-boy, inilah yang kini di tekuni, antraksi jungkir balik yang selalu membuat beberapa dari kita kagum jika melihatnya. Dengan salah satu komunitas untuk para breakers di Kota Malang inilah, Arif Setyo Budi bisa dengan PD nya melakukan gerakan-gerakan yang lihai diatas lantai. 


Remaja yang kini berprofesi sebagai seorang wirausahawan ini, telah menekuni B-Boy sejak duduk di bangku SMK. Satu hal yang mungkin dapat membuat kita semua kagum, meski dengan keadaan sebagai Tuna Daksa, ia tidak pernah kehilangan semangat untuk menjadi seperti mereka yang memiliki bagian tubuh yang lengkap.
Setiap minggunya, pelataran Car Free Day di depan Museum Brawijaya menjadi tempat untuknya dan para anggota B-Boy Malang Breakin melakukan aksi-aksi jungkir balik yang membuat pengunjung CFD kagum dan memberikan tepuk tangan untuknya. Meski Arif adalah seorang B-Boy tuna daksa tapi ia tetap aktif dalam berbagai turnamen yang menyertakan dirinya dan timnya ke berbagai kota.
"Berterima kasih sangat buat teman-teman yang sudah mau mensuport saya sampai saya bisa kembali seperti ini" .
Memang tak ada kesulitan yang serius setelah dia mengalami kecelakaan yang merenggut kaki kanannya itu.  

"Karena saya sudah mengetahui dasar-dasar breakdance, jadi tinggal menyesuaikan saja."
Kini dengan keadaannya sebagai penyandang tuna daksa, dia dapat tertawa lepas dan melakukan dengan lihai atraksi yang dia punya. “Pesannya buat para Breakers atau bukan, cacat fisik apa enggak, intinya jangan pernah putus asa, sabar, giat berlatih, terus berdoa dan berusaha, yain bahwea semua itu takdir selalu ada hikamah di balik peristiwa tetap semangat dan hadapi semua dengan senyuman” ujarnya dengan penuh semangat.

Leave a Reply

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Pengikut